kalanotes

“HAPPY BIRTHDAY MARVEL!!” teriak keana sesampainya di kamar marvel

“HAPPY BIRTHDAY TO YOU” “HAPPY BIRTHDAY TO YOU” “HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY” “HAPPY BIRTHDAY MARVEL”

“Are you kidding me?” ”What time is it now?” tanya marvel

“IT’S TWELVE O’CLOCK!” “GAPAPA JUSTRU SERU TIUP LILIN JAM SEGINI!”jawab keana

“kamu bangunin mama juga?” tanya marvel

keana menggeleng cepat “ngga kok, mama kamu emang belum tidur” “uda ayo tiup lilin dulu” lanjut keana

marvel pun hendak meniup lilin yang ditancapkan pada mini cheesecake yang dibawa keana, namun

“eh tunggu” “make a wish first” ujar keana

marvel pun hanya tertawa kecil, dan lanjut berdoa lalu meniup lilinnya

“YEYY!!” “HAPPY BIRTHDAY MR M!” teriak keana lagi

“ini kamu bawa apa aja?” tanya marvel

“banyak” “i bought a lot of stuff” jawab keana sembari mengeluarkan barang yang ia bawa satu persatu

“ini ada ucapan ucapan yang uda aku print” “ini aku buatnya bener bener baru tadi tau makanya aku ga tidur dulu” “terus aku bawa ini balon tapi lupa ditiup, HEHE” ucap keana sembari tertawa kecil

“ini juga ada” “COOKIES!” “ini aku bikin sendiri lho” “tenang aja gaafa coklatnya” lanjutnya

“how cute” “but you don’t have to bought a lot of stuff just for my birthday present” “just give a me a hug and it will be the best birthday gift ever” jawab marvel

“aaa” “cmon” “let me give you a warm hug” ucap keana yang beranjak memeluk marvel.

namun,

“ANJING LEPAS VEL” “GELI ANJING” ucap seseorang yang baru saja dipeluk marvel tanpa sadar

“KENAPA JADI LO” teriak marvel

“YA MANA GUA TAU” “GUA BARU MASUK UDAH LO PELUK AJA ANJING GELI” jelas lawan bicara marvel saat ini, nara

marvel pun tersadar bahwa yang baru saja terjadi, keana yang memberinya ucapan dan memeluknya hanyalah sebuah mimpi.

“HAPPY BIRTHDAY MARVEL!!” teriak keana sesampainya di kamar marvel

“HAPPY BIRTHDAY TO YOU” “HAPPY BIRTHDAY TO YOU” “HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY” “HAPPY BIRTHDAY MARVEL”

“Are you kidding me?” ”What time is it now?” tanya marvel

“IT’S TWELVE O’CLOCK!” “GAPAPA JUSTRU SERU TIUP LILIN JAM SEGINI!”jawab keana

“kamu bangunin mama juga?” tanya marvel

keana menggeleng cepat “ngga kok, mama kamu emang belum tidur” “uda ayo tiup lilin dulu” lanjut keana

marvel pun hendak meniup lilin yang ditancapkan pada mini cheesecake yang dibawa keana, namun

“eh tunggu” “make a wish first” ujar keana

marvel pun hanya tertawa kecil, dan lanjut berdoa lalu meniup lilinnya

“YEYY!!” “HAPPY BIRTHDAY MR M!” teriak keana lagi

“ini kamu bawa apa aja?” tanya marvel

“banyak” “i bought a lot of stuff” jawab keana sembari mengeluarkan barang yang ia bawa satu persatu

“ini ada ucapan ucapan yang uda aku print” “ini aku buatnya bener bener baru tadi tau makanya aku ga tidur dulu” “terus aku bawa ini balon tapi lupa ditiup, HEHE” ucap keana sembari tertawa kecil

“ini juga ada” “COOKIES!” “ini aku bikin sendiri lho” “tenang aja gaafa coklatnya” lanjutnya

“how cute” “but you don’t have to bought a lot of stuff just for my birthday present” “just give a me a hug and it will be the best birthday gift ever” jawab marvel

“aaa” “cmon” “let me give you a warm hug” ucap keana yang beranjak memeluk marvel.

namun,

“ANJING LEPAS VEL” “GELI ANJING” ucap seseorang yang baru saja dipeluk marvel tanpa sadar

“KENAPA JADI LO” teriak marvel

“YA MANA GUA TAU” “GUA BARU MASUK UDAH LO PELUK AJA ANJING GELI” jelas lawan bicara marvel saat ini, nara

marvel pun tersadar bahwa yang baru saja terjadi, keana yang memberinya ucapan dan memeluknya hanyalah sebuah mimpi.

saat ini mereka berada di kokas lebih tepatnya distarbucksnya, yap “tempat biasa” yang marvel maksud adalah sbucks kokas

“nih” ucap marvel sembari menyodorkan minuman pesanan keana

“ini apa?” tanya keana merasa agak asing dengan minuman yang disodorkan marvel

“secret menu” “biar ngga vanilla mulu sekali kali ganti lah” jawab marvel

“cotton candy ya?” tebak keana

marvel mengangguk pelan “how does it taste?” tanya marvel

“kemanisan” ucap keana setelah menyeruput minumannya

“kamu yang minum sih” “jadi tambah manis kan” ujar marvel

“gombal mulu” balas keana

sejenak keduanya terdiam, hingga salah satu mulai membuka pembicaraan lagi

“kok orang orang bisa suka greentea deh?” tanya keana, asal

“ya enak” “kamu aja aneh gasuka greentea” jawab marvel

“enak darimana si” “pait gitu” protes keana

“kan selera orang beda beda keana” jawab marvel

“tapi ni ya vel” “hujan hujan gini tuh enaknya dirumah ga si, makan mie kuah minum teh anget sambi random talk di teras” ujar keana

“yang ngajak jalan hari ini siapa?” tanya marvel

“kamu” jawab keana

“kan kamu” lanjut marvel

“kamu ngajak duluan” ucap keana, tak mau kalah

marvel hanya menghela nafas pelan “iya deh” jawabnya

“permisi” “ini cinnamon rollnya ya kak” ucap salah satu barista disana sembari membawakan cinnamon roll pesanan keana

“wanna try?” tanya keana pada marvel

marvel menggeleng cepat “manis banget banget”

“makan nya jangan sambil liat aku aja biar ga kemanisan” ucap keana dengan tawa kecilnya

marvel hanya ikut tertawa sembari mengacak-acak pelan rambut gadis didepannya saat ini “iya deh yang manis” ucapnya

begitulah kira-kira obrolan random marvel keana saat ini, yang akan terus berlanjut hingga sore bahkan malam? entah,

hingga kapanpun mereka lelah dan akhirnya memutuskan untuk pulang.

“anw tomorrow is your birthday, right?”

“foto itu deh vel” perintah ashyla

jadi pembagian tugasnya, marvel bagian dokumentasi, ashyla bagian nyatet, keana bagian liat liat doang

“lo ga catet soal taman anggreknya?” tanya marvel

“udah kok” “nih” jawab ashyla sembari memperlihatkan notenya

mereka pun melanjutkan tugas, sedangkan keana sudah agak jauh di depan mereka sembari melihat pemandangan asal

“ih itu bagus” ucap ashyla yang sempat melihat sekilas hasil jepretan marvel barusan

“iyakan” respon marvel sembari melihat lihat hasil jepretannya

“lo mau?” “nanti gua airdrop deh” tawar marvel

“boleh boleh” jawab ashyla

keana yang merasa bosan tidak melakukan apa apa dan melihat marvel dan ashyla yang makin lama makin mepet pun segera menghampiri mereka

“giliran deh shyl” “gue mau nyatet” ujar keana

“seriusan?” “katanya ngantuk gabisa nulis yang bener?” tanya ashyla, memastikan

“gapapa deh nanti juga diketik” “gue masi bisa kali kalo baca tulisan sendiri” jawab keana sembari bergegas mengambil notebook beserta pulpen dari genggaman ashyla

marvel yang ikut bingung pun segera maju kedepan keana dan menundukkan kepalanya tepat didepan keana

“what are you doing?” tanya keana sembari menjauhkan kepala marvel

“kamu kenapa?” tanya marvel

“gausah kamu kamu” protes keana

marvel yang ikut bingung pun menatap ashyla sembari menaikkan kedua alisnya seolah bertanya kenapa, namun ashyla yang masih bingung pun hanya merespon dengan menaikkan kedua bahunya

“ih” “tadi gue di depan lo berdua dibelakang” “sekarang gue dibelakang lo berdua malah kedepan” “kenapa sih” protes keana

marvel yang merasa mulai mengerti pun bergegas menghampiri keana

“are you j word?” tanya marvel

“apa j word?” tanya keana

marvel hanya tertawa kecil “perlu dijelasin?” tanya marvel, lagi

“gajelas” jawab keana sembari lanjut mencatat

“udah jangan ngambek” ujar marvel sembari merangkul keana

“aku maunya meluk sih” “tapi takut diliat guru, jadi rangkul dulu aja ya? peluknya nanti” bisik marvel pada keana

“mau ngapain si?” tanya keana

“santai kali” “ni ngapa orang orang malem ini galak galak dah” heran nara

“duduk sini” ujar nara sembari menepuk nepuk kursi di sebelahnya. saat ini mereka memutuskan untuk mengobrol di cafe hotel yang mereka inapi.

keana menaikkan kedua alisnya “mau ngapain?” tanyanya

“gaada sih” “bosen aja gua dikamar” jawab nara

“hadeh, kalo gitu gue balik ya” “ngantuk tau” ucap keana sembari menguap kecil

“ngantuk mulu dah lo” protes nara

“ya siapa yang ngga ngantuk coba, ini udah hampir jam 11” balas keana

“ya kita night talk night talk dikit lah” “mau pesen minum ngga?” tanya nara

keana menggeleng cepat “gausah uda kenyang” jawabnya

“gua nawarin minum bukan makan” ujar nara

“ya emang kalo minum apa?” “kalo makan kan ada laper kenyang” “kalo minum haus sama apa?” tanya keana

“kenyang juga sih” jawab nara

“yaudah” lanjut keana

keduanya diam sejenak selama kurang lebih 5 menit, hingga keana kembali mengeluarkan suara

“ni kalo ga ngomong ngomong kayanya gue ketiduran di sini deh” ujar keana

“gua juga bingung mau ngapain, awalnya mau sok sokan ngasi wejangan selama pacaran sama marvel tapi gak jadi” jelas nara

“ga danta lo” jawab keana

“lucu lo” balas nara

“emang, makasih” jawab keana

“kalo bukan sepupu udah gua pacarin kali ya” lanjut nara

“ngaco lo” “dipikir gue mau sama lo?” jawab keana

“tenang kalo itu mah” “gua punya 1001 cara bikin cewe suka sama gua” jawab nara

“pertanyaannya satu” “berhasil ngga?” tanya keana

“nggak sih” “tapi kalo yang hampir mah banyak” jawab nara, disertai cengiran singkatnya

“tapi gua heran dah key” “kok bisa ya marvel yang awalnya gak tertarik sama sekali ke lo, yang awalnya suka ashyla bisa tiba tiba berpindah ke lo gitu aja” “pake pelet apa lo” heran nara

“idih gue anti pelet pelet ya” “mau tau ga rahasianya?” tawar keana

nara mengangguk cepat “apa apa?” tanya nya

“gamau kasi tau lah, kan rahasia” jawab keana

“asem” gerutu nara

“yang penting ni ya vel” “kalo mau deketin crush tuh yang penting yakin aja dulu” “masalah disukain balik atau ngga pasti ada waktunya” “selagi belum ada pawangnya mah maju aja terus” ucap keana, yang sekaligus mengakhiri obrolan mereka malam itu

“mau ngapain si?” tanya keana

“santai kali” “ni ngapa orang orang malem ini galak galak dah” heran nara

“duduk sini” ujar nara sembari menepuk nepuk kursi di sebelahnya. saat ini mereka memutuskan untuk mengobrol di cafe hotel yang mereka inapi.

keana menaikkan kedua alisnya “mau ngapain?” tanyanya

“gaada sih” “bosen aja gua dikamar” jawab nara

“hadeh, kalo gitu gue balik ya” “ngantuk tau” ucap keana sembari menguap kecil

“ngantuk mulu dah lo” protes nara

“ya siapa yang ngga ngantuk coba, ini udah hampir jam 11” balas keana

“ya kita night talk night talk dikit lah” “mau pesen minum ngga?” tanya nara

keana menggeleng cepat “gausah uda kenyang” jawabnya

“gua nawarin minum bukan makan” ujar nara

“ya emang kalo minum apa?” “kalo makan kan ada laper kenyang” “kalo minum haus sama apa?” tanya keana

“kenyang juga sih” jawab nara

“yaudah” lanjut keana

keduanya diam sejenak selama kurang lebih 5 menit, hingga keana kembali mengeluarkan suara

“ni kalo ga ngomong ngomong kayanya gue ketiduran di sini deh” ujar keana

“gua juga bingung mau ngapain, awalnya mau sok sokan ngasi wejangan selama pacaran sama marvel tapi gak jadi” jelas nara

“ga danta lo” jawab keana

“lucu lo” balas nara

“emang, makasih” jawab keana

“kalo bukan sepupu udah gua pacarin kali ya” lanjut nara

“ngaco lo” “dipikir gue mau sama lo?” jawab keana

“tenang kalo itu mah” “gua punya 1001 cara bikin cewe suka sama gua” jawab nara

“pertanyaannya satu” “berhasil ngga?” tanya keana

“nggak sih” “tapi kalo yang hampir mah banyak” jawab nara, disertai cengiran singkatnya

“tapi gua heran dah key” “kok bisa ya marvel yang awalnya gak tertarik sama sekali ke lo, yang awalnya suka ashyla bisa tiba tiba berpindah ke lo gitu aja” “pake pelet apa lo” heran nara

“idih gue anti pelet pelet ya” “mau tau ga rahasianya?” tawar keana

nara mengangguk cepat “apa apa?” tanya nya

“gamau kasi tau lah, kan rahasia” jawab keana

“asem” gerutu nara

“yang penting ni ya vel” “kalo mau deketin crush tuh yang penting yakin aja dulu” “masalah disukain balik atau ngga pasti ada waktunya” “selagi belum ada pawangnya mah maju aja terus” ucap keana, yang sekaligus mengakhiri obrolan mereka malam itu

hampir 15 menit berlalu marvel tak kunjung mengeluarkan suara lagi

“vel” panggil keana pelan

yang dipanggil hanya menoleh

“mau ngapain si?” “daritadi” “kalo ga gue nyusul yang lain ni” ucap keana sembari hendak beranjak dari duduknya

“tunggu dulu” cegat marvel

“dari tadi juga nunggu” jawab keana

“sorry i” “i was too confused” “i don’t know how to say it” balas marvel

“what do you mean?” tanya keana

“this is crazy” “knowing the fact that you know i used to like ashyla first” lanjut marvel

“what do you want to say?” “just go to the point” potong keana

“jangan dipotong dulu” “let me explain it” jawab marvel

“at first” “i used to like ashyla” “but now” “i don’t know how it feels, but” “i think i’m getting used to you” jelas marvel

marvel berhenti sejenak, yang membuat keana makin bingung

keana hendak membuka mulut namun-

“i think i like you”

keana pun mengurungkan niatnya, dan hanya kembali mematung didepan marvel

perasaan keana saat ini campur aduk, senang, aneh, lucu, bingung, lebih banyak bingungnya si

“then?” tanya keana

“it’s getting awkward, right?” tanya marvel

“i don’t know” “i know you’ve been like me first” “but i don’t know you still like me or not” “i just want to convey my feelings” “but if our feelings are not mutual” “it’s okay” jelasnya

keana hanya mematung lagi dan lagi, tak berani membuka suara selama beberapa menit hingga akhirnya

“it’s hard, right?” “okay lemme make it simple” “just slap me if our feelings aren’t mutual” “but if it does..” “just hug me” lanjut marvel

“so?” “what’s the answer?” tanya marvel

keana tak kunjung melakukan apapun, hingga..

marvel menghela nafas pelan

“just slap me” “i think i-“ ucapan marvel terpotong oleh pelukan keana

“i’ve never lost feelings for you” bisik keana

finally

hampir 15 menit berlalu marvel tak kunjung mengeluarkan suara lagi

“vel” panggil keana pelan

yang dipanggil hanya menoleh

“mau ngapain si?” “daritadi” “kalo ga gue nyusul yang lain ni” ucap keana sembari hendak beranjak dari duduknya

“tunggu dulu” cegat marvel

“dari tadi juga nunggu” jawab keana

“sorry i” “i was too confused” “i don’t know how to say it” balas marvel

“what do you mean?” tanya keana

“this is crazy” “knowing the fact that you know i used to like ashyla first” lanjut marvel

“what do you want to say?” “just go to the point” potong keana

“jangan dipotong dulu” “let me explain it” jawab marvel

“at first” “i used to like ashyla” “but now” “i don’t know how it feels, but” “i think i’m getting used to you” jelas marvel

marvel berhenti sejenak, yang membuat keana makin bingung

keana hendak membuka mulut namun-

“i think i like you”

keana pun mengurungkan niatnya, dan hanya kembali mematung didepan marvel

perasaan keana saat ini campur aduk, senang, aneh, lucu, bingung, lebih banyak bingungnya si

“then?” tanya keana

“it’s getting awkward, right?” tanya marvel

“i don’t know” “i know you’ve been like me first” “but i don’t know you still like me or not” “i just want to convey my feelings” “but if our feelings are not mutual” “it’s okay” jelasnya

keana hanya mematung lagi dan lagi, tak berani membuka suara selama beberapa menit hingga akhirnya

“it’s hard, right?” “okay lemme make it simple” “just slap me if our feelings aren’t mutual” “but if it does..” “just hug me” lanjut marvel

“so?” “what’s the answer?” tanya marvel

keana tak kunjung melakukan apapun, hingga..

marvel menghela nafas pelan

“just slap me” “i think i-“ ucapan marvel terpotong oleh pelukan keana

“i’ve never lost feelings for you” bisik keana

Nalendra memasukkin rumah biru dengan santainya, berbeda dengan biru yang saat ini gemeteran seolah olah hendak ditagih hutang.

Keduanya sama sama diam. Tak ada yang membuka pembicaraan, hingga biru memberanikan diri.

“udah gini doang” “gamau ngomong apa gitu” tanya biru

Nalen yang tak kunjung menjawab membuat biru semakin penasaran apa tujuannya kesini lagi

“mending balik deh” ujar biru

Nalen hanya merespon dengan raut wajah seolah bertanya kenapa

“ya lagian daritadi cu-

Perkataan biru terpotong oleh nalen yang memeluk biru secara tiba tiba.

Biru yang masih tak mengerti dengan situasi saat ini hanya diam mematung membiarkan laki laki didepannya ini memeluknya seerat mungkin, hingga akhirnya biru memetuskan untuk memeluknya balik.

Hampir lima belas menit berlalu hingga nalen memilih melepas pelukannya terlebih dahulu yang membuat biru melakukan hal yang sama.

Tanpa mengucapkan satu katapun nalendra menarik tangan biru menuju halaman belakang rumah biru lalu merebahkan diri pada rerumputan halaman belakang rumah biru

“ngapain” tanya biru

“liat langit” jawab nalen singkat

“ya gue juga tau liat langit” “maksudnya ngapain liat langit kurang kerjaan” “gue ngantuk mau bobo” jelas biru

“10 menit aja” “gua mau ngomong” balas nalen

3 menit berlalu, nalen tak kunjung membuka pembicaraan lagi hingga tiba tiba

“biru” ucap nalen

“manggil gue?” tanya biru

Nalen hanya menggeleng singkat

“lo mau ngapain si sebenernya” ujar biru

“cie” “udah bisa ngomong lo gue nih sama gua” ledek nalen

“gua mau ngomong soal kata kata gua waktu itu” lanjut nalen

“yang mana” “kata kata lo kan banyak” “waktu itu aja udah kayak pidato” balas biru

Nalen hanya tertawa kecil mendengar candaan biru yang sudah lumayan lama ia tidak dengar

“gua bukan mau minta maaf karena gua ga ngerasa kata kata gua ada yang salah” “gua bukan mau ngajak balikan juga” ujar nalen

“ya terus” jawab biru

“eh tarik deh” “mau minta maaf” lanjutnya

“gimana sih” respon biru

“maaf bikin lo nangis semaleman” “katanya sampe lo ga makan seharian” “gila lo” ujar nalen

“yaudah si udah lewat juga” “udah move on tau ga” balas biru

“udah kan ini doang balik gih” perintah biru

“tunggu” pinta nalen

“apa lagi” jawab biru

“lo tau ga kenapa langit pagi sama malam warnanya beda” tanya nalen asal

“bukannya sama” “kan sama sama biru” jawab biru

“beda” “tau ga kenapa”

“kenapa” tanya biru

“gak tau juga sih makanya gua nanya lo”* jawab nalen asal

“sabar gue na” “udah ah balik sana gue mau tidur” jawab biru dan langsung bangun dari posisi berbaringnya tadi

“bi” panggil nalen

Biru hanya menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya kenapa

“kayak gini terus ya” ujar nalen

“kayak gini gimana” tanya biru

“ya kayak gini aja santai jangan cuek cuek kaya kemarin” jawab nalen

“YANG CUEK DULUAN SIAPA GUE TANYA” teriak biru pada nalen yang sudah terlebih dahulu lari menuju motornya didepan gerbang rumah biru

test