end of the day
Nalendra memasukkin rumah biru dengan santainya, berbeda dengan biru yang saat ini gemeteran seolah olah hendak ditagih hutang.
Keduanya sama sama diam. Tak ada yang membuka pembicaraan, hingga biru memberanikan diri.
“udah gini doang” “gamau ngomong apa gitu” tanya biru
Nalen yang tak kunjung menjawab membuat biru semakin penasaran apa tujuannya kesini lagi
“mending balik deh” ujar biru
Nalen hanya merespon dengan raut wajah seolah bertanya kenapa
“ya lagian daritadi cu-
Perkataan biru terpotong oleh nalen yang memeluk biru secara tiba tiba.
Biru yang masih tak mengerti dengan situasi saat ini hanya diam mematung membiarkan laki laki didepannya ini memeluknya seerat mungkin, hingga akhirnya biru memetuskan untuk memeluknya balik.
Hampir lima belas menit berlalu hingga nalen memilih melepas pelukannya terlebih dahulu yang membuat biru melakukan hal yang sama.
Tanpa mengucapkan satu katapun nalendra menarik tangan biru menuju halaman belakang rumah biru lalu merebahkan diri pada rerumputan halaman belakang rumah biru
“ngapain” tanya biru
“liat langit” jawab nalen singkat
“ya gue juga tau liat langit” “maksudnya ngapain liat langit kurang kerjaan” “gue ngantuk mau bobo” jelas biru
“10 menit aja” “gua mau ngomong” balas nalen
3 menit berlalu, nalen tak kunjung membuka pembicaraan lagi hingga tiba tiba
“biru” ucap nalen
“manggil gue?” tanya biru
Nalen hanya menggeleng singkat
“lo mau ngapain si sebenernya” ujar biru
“cie” “udah bisa ngomong lo gue nih sama gua” ledek nalen
“gua mau ngomong soal kata kata gua waktu itu” lanjut nalen
“yang mana” “kata kata lo kan banyak” “waktu itu aja udah kayak pidato” balas biru
Nalen hanya tertawa kecil mendengar candaan biru yang sudah lumayan lama ia tidak dengar
“gua bukan mau minta maaf karena gua ga ngerasa kata kata gua ada yang salah” “gua bukan mau ngajak balikan juga” ujar nalen
“ya terus” jawab biru
“eh tarik deh” “mau minta maaf” lanjutnya
“gimana sih” respon biru
“maaf bikin lo nangis semaleman” “katanya sampe lo ga makan seharian” “gila lo” ujar nalen
“yaudah si udah lewat juga” “udah move on tau ga” balas biru
“udah kan ini doang balik gih” perintah biru
“tunggu” pinta nalen
“apa lagi” jawab biru
“lo tau ga kenapa langit pagi sama malam warnanya beda” tanya nalen asal
“bukannya sama” “kan sama sama biru” jawab biru
“beda” “tau ga kenapa”
“kenapa” tanya biru
“gak tau juga sih makanya gua nanya lo”* jawab nalen asal
“sabar gue na” “udah ah balik sana gue mau tidur” jawab biru dan langsung bangun dari posisi berbaringnya tadi
“bi” panggil nalen
Biru hanya menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya kenapa
“kayak gini terus ya” ujar nalen
“kayak gini gimana” tanya biru
“ya kayak gini aja santai jangan cuek cuek kaya kemarin” jawab nalen
“YANG CUEK DULUAN SIAPA GUE TANYA” teriak biru pada nalen yang sudah terlebih dahulu lari menuju motornya didepan gerbang rumah biru