peluknya nanti
“foto itu deh vel” perintah ashyla
jadi pembagian tugasnya, marvel bagian dokumentasi, ashyla bagian nyatet, keana bagian liat liat doang
“lo ga catet soal taman anggreknya?” tanya marvel
“udah kok” “nih” jawab ashyla sembari memperlihatkan notenya
mereka pun melanjutkan tugas, sedangkan keana sudah agak jauh di depan mereka sembari melihat pemandangan asal
“ih itu bagus” ucap ashyla yang sempat melihat sekilas hasil jepretan marvel barusan
“iyakan” respon marvel sembari melihat lihat hasil jepretannya
“lo mau?” “nanti gua airdrop deh” tawar marvel
“boleh boleh” jawab ashyla
keana yang merasa bosan tidak melakukan apa apa dan melihat marvel dan ashyla yang makin lama makin mepet pun segera menghampiri mereka
“giliran deh shyl” “gue mau nyatet” ujar keana
“seriusan?” “katanya ngantuk gabisa nulis yang bener?” tanya ashyla, memastikan
“gapapa deh nanti juga diketik” “gue masi bisa kali kalo baca tulisan sendiri” jawab keana sembari bergegas mengambil notebook beserta pulpen dari genggaman ashyla
marvel yang ikut bingung pun segera maju kedepan keana dan menundukkan kepalanya tepat didepan keana
“what are you doing?” tanya keana sembari menjauhkan kepala marvel
“kamu kenapa?” tanya marvel
“gausah kamu kamu” protes keana
marvel yang ikut bingung pun menatap ashyla sembari menaikkan kedua alisnya seolah bertanya kenapa, namun ashyla yang masih bingung pun hanya merespon dengan menaikkan kedua bahunya
“ih” “tadi gue di depan lo berdua dibelakang” “sekarang gue dibelakang lo berdua malah kedepan” “kenapa sih” protes keana
marvel yang merasa mulai mengerti pun bergegas menghampiri keana
“are you j word?” tanya marvel
“apa j word?” tanya keana
marvel hanya tertawa kecil “perlu dijelasin?” tanya marvel, lagi
“gajelas” jawab keana sembari lanjut mencatat
“udah jangan ngambek” ujar marvel sembari merangkul keana
“aku maunya meluk sih” “tapi takut diliat guru, jadi rangkul dulu aja ya? peluknya nanti” bisik marvel pada keana