kalanotes

© kalanotes “seriusan disini?” tanya raja dengan raut wajah heran ketika sampai ditempat arahan bitha

“iya, emang kenapa?”

“dari sekian banyak tempat dibekasi lo milih di tempat cuci mobil?

“sekalian cuci mobil tau, mobil aku kotor” “kalo ajaa mau cuci mobil juga cuci mobil aja, aku bayarin” ujar bitha dengan santainya sembari melihat situasi sekeliling

“yaudah ayo naik” ajak bitha

“kemana lagi?”

“ruang tunggu diatas lebih enak pake ac, dibawah panas mana berisik” “udah AYOO!!” rengek bitha sembari menarik laki laki disebelahnya yang tak kunjung mengikutinya

“nah enak kan disini, adem” ucap bitha sesampainya mereka diruang tunggu yang ia maksud tadi

“jadi, lo mau ngomong apa?” tanya raja yang baru saja bangun dari duduknya dan berdiri dihadapan bitha

“ih, hadep sana aja” ujar bitha sembari mendorong

“aneh bi, masa ngobrol ga hadep hadepan” ujar raja yang kembali memutar kepalanya menghadap bitha

“malah bagusan gausah hadep hadepan jaa, ajaa gamau bikin anak orang mati muda kan cuma gara gara ditatap ajaa” jelas bitha sembari menundukkan kepalanya, malu

Raja hanya tertawa kecil menanggapi perkataan bitha barusan dan menurut, ia memilih untuk hanya menundukkan kepalanya juga

“jangan nunduk juga dong, malah serem jatohnya”

“makanya udah paling bener hadep hadepan gini nih” ucap raja sembari mendongakkan kepalanya dan mendongakkan kepala bitha dengan kedua tangannya “buru mau ngomong apa?”

“gajadi deh, nanti aja abis mobilnya kel- “ar” ucapan bitha terpotong karena bahu kanannya yang tiba-tiba terasa sedikit berat

“ajaa ngapain” tanya bitha tak berani menatap ke samping kanannya

“nyender, ngantuk” ujar raja dengan santainya

“ka” “kan bi sa nyen der ke tem bok” ucap bitha terbata-bata

“tembok keras, ga nyaman” jawab raja singkat yang sekaligus menutup obrolan mereka sesaat

Beberapa menit berlalu, mereka berdua tak kunjung membuka pembicaraan lagi.

Raja yang masih menyender pada bitha dengan alasan “ngantuk” sedangkan bitha yang tadinya sangat nervous kini sudah mulai sedikit tenang.

“ajaa, kalo misal tiba tiba nanti ortu aku pisah mending ikut mami atau papa?” tanya bitha mulai membuka pembicaraan

“emang mereka mau pisah?” tanya raja dengan nada serius, dengan posisi masih menyender pada bitha

“kan misal ajaa”

“jangan bahas hal yang belom pasti kejadian”

“kenapa?”

“nanti kalo kejadian beneran emang mau?” tanya raja yang berhasil membuat bitha diam sesaat

merasa situasi menjadi agak berbeda, raja pun memutuskan untuk menjawab pertanyaan bitha tadi “gatau, gua gatau ortu lo sifatnya gimana cuma lo yang bisa nilai lebih worth it ikut siapa” jelas raja

“kalo ikut papa seru papa baik soalnya, tapi ikut mami juga seru sih mami tuh asik kocak trus fashionable banget aku bi-

“gua gamau denger kalo masih bahas itu”

“ih yaudah deh” jawab bitha pasrah

“jaa udahan ih”

“apaan udahan jadian aja blom masa udah udahan”

“GAJELAS!!” “UDAHAN NYENDERNYA BAHU AKU PEGEL!!” rengek bitha sembari mendorong pelan kepala raja

“bilang aja kali kalo mau nyender juga” “pake alasan pegel segala”

“anggap aja simulasi pingsan abis disenderin ajaa” balas bitha sesaat sebelum-

CUP!

sebelum laki laki yang tengah ia jadikan senderan ini tiba-tiba mencium keningnya

“pingsan beneran”

EAAAA NGETES DOANG SIH

bye rajabitha apakah kalian akan pcrn apa egk

write.as/kalanotes/

Ketinggian 5.000 mata kaki, Bali

ngetes bro

halo

yaudah

bye

© kalanotes Keadaan di mobil raja saat ini bisa dibilang agak “you gotta gotta gotta gotta gotta got to” “LOVE ME HARDER!!” dipenuhi teriakan abigail menyanyikan lagu love me harder yang tengah diputar diradio mobil raja saat ini

“berisik” ucap raja yang bergegas mengganti channel radionya

I’ve been watchin' you for some time Can't stop starin' at those ocean eyes

“ih ganti ah sedih banget selera lagu u” ucap abigail yang langsung mengganti channel radionya lagi

Collapse my veins, wearing beautiful shoes “ITS NOT LIVING IF ITS NOT WITH YOU”

raja kembali mengganti channel radionya Oh, what a shame I'm not there

abigail yang mulai kesal berusaha mengganti namun tangannya segera ditepis oleh raja “jangan”

“u galau ya” ujar abigail yang mulai kesal dengan pilihan lagu raja

“gak” jawab raja singkat

“then let me change the radio to a happier song”

“ini mobil gua, nurut sama gua” “gua bilang jangan ya jangan”

“kan, marah kan” “kebiasaan nih anak sma, anak muda”

“lo kuliah jalur akselerasi aja gausah sok tua” balas raja

“ih, masi juga mudaan i daripada u”

“gua april, lo kapan?” tanya raja mengalihkan topik

“desember” “so..”

“gaboleh” ucap raja yang melihat abigail berusaha kembali mengganti channel radionya

“huh” “seriously just tell me whats happen then i can change the radio”

“nothing”

“i know you lied” “bitha? shes like you, no need to worry about leon” “you know, he just her ex who is far if compared with you so..” abigail menggantingkan pembicaraannya

“PROBLEM SOLVED SO LEMME CHANGE THE RADIO”

“i said no” ucap raja kembali menepis tangan abigail

“what else?” “you know ja, my dad was said when you feeling down dont listen to sad songs, listen to happy songs so you will be happy too” jelas abigail

“lo deket ya sama papa lo”

“thats really out of the topic but, not really” jawab abigail sembari memalingkan pandangannya yang semula pada raja menuju jendela disebelah kirinya “how bout you?”

“bokap gua siapa aja gua gatau” ucap raja yang membuat keadaan mobil saat ini sedikit awkward

“sorry”

“its fine, lo kan gatau”

“dibilang gatau ternyata segaenak itu ya ja” “now i feel you”

“stop” “panas panas gini enaknya makan ice cream tau” “want some? i pay” ucap abigail yang tak kunjung direspon raja

“hows that sounds?” tanya abigail memastikan

“not bad” jawab raja yang bergegas memakirkan mobilnya di depan indoapril dan langsung keluar tanpa sepengatahuan abigail

“of course, who the hell can resist ice cream?” “wait what, I SAID I PAID SO AT LEAST WAIT FOR ME!!”

© kalanotes Keadaan di mobil raja saat ini bisa dibilang agak “you gotta gotta gotta gotta gotta got to” “LOVE ME HARDER!!” dipenuhi teriakan abigail menyanyikan lagu love me harder yang tengah diputar diradio mobil raja saat ini

“berisik” ucap raja yang bergegas mengganti channel radionya

I’ve been watchin' you for some time Can't stop starin' at those ocean eyes

“ih ganti ah sedih banget selera lagu u” ucap abigail yang langsung mengganti channel radionya lagi

Collapse my veins, wearing beautiful shoes “ITS NOT LIVING IF ITS NOT WITH YOU”

raja kembali mengganti channel radionya Oh, what a shame I'm not there

abigail yang mulai kesal berusaha mengganti namun tangannya segera ditepis oleh raja “jangan”

“u galau ya” ujar abigail yang mulai kesal dengan pilihan lagu raja

“gak” jawab raja singkat

“then let me change the radio to a happier song”

“ini mobil gua, nurut sama gua” “gua bilang jangan ya jangan”

“kan, marah kan” “kebiasaan nih anak sma, anak muda”

“lo kuliah jalur akselerasi aja gausah sok tua” balas raja

“ih, masi juga mudaan i daripada u”

“gua april, lo kapan?” tanya raja mengalihkan topik

“desember” “so..”

“gaboleh” ucap raja yang melihat abigail berusaha kembali mengganti channel radionya

“huh” “seriously just tell me whats happen then i can change the radio”

“nothing”

“i know you lied” “bitha? shes like you, no need to worry about leon” “you know, he just her ex who is far if compared with you so..” abigail menggantingkan pembicaraannya

“PROBLEM SOLVED SO LEMME CHANGE THE RADIO”

“i said no” ucap raja kembali menepis tangan abigail

“what else?” “you know ja, my dad was said when you feeling down dont listen to sad songs, listen to happy songs so you will be happy too” jelas abigail

“lo deket ya sama papa lo”

“thats really out of the topic but, not really” jawab abigail sembari memalingkan pandangannya yang semula pada raja menuju jendela disebelah kirinya “how bout you?”

“bokap gua siapa aja gua gatau” ucap raja yang membuat keadaan mobil saat ini sedikit awkward

“sorry”

“its fine, lo kan gatau”

“dibilang gatau ternyata segaenak itu ya ja” “now i feel you”

“stop” “panas panas gini enaknya makan ice cream tau” “want some? i pay” ucap abigail yang tak kunjung direspon raja

“hows that sounds?” tanya abigail memastikan

“not bad” jawab raja yang bergegas memakirkan mobilnya di depan indoapril dan langsung keluar tanpa sepengatahuan abigail

“of course, who the hell can resist ice cream?” “wait what, I SAID I PAID SO AT LEAST WAIT FOR ME!!”

© kalanotes Keadaan di mobil raja saat ini bisa dibilang agak “you gotta gotta gotta gotta gotta got to” “LOVE ME HARDER!!” dipenuhi teriakan abigail menyanyikan lagu love me harder yang tengah diputar diradio mobil raja saat ini

“berisik” ucap raja yang bergegas mengganti channel radionya

I’ve been watchin' you for some time Can't stop starin' at those ocean eyes

“ih ganti ah sedih banget selera lagu u” ucap abigail yang langsung mengganti channel radionya lagi

Collapse my veins, wearing beautiful shoes “ITS NOT LIVING IF ITS NOT WITH YOU”

raja kembali mengganti channel radionya Oh, what a shame I'm not there

abigail yang mulai kesal berusaha mengganti namun tangannya segera ditepis oleh raja “jangan”

“u galau ya” ujar abigail yang mulai kesal dengan pilihan lagu raja

“gak” jawab raja singkat

“then let me change the radio to a happier song”

“ini mobil gua, nurut sama gua” “gua bilang jangan ya jangan”

“kan, marah kan” “kebiasaan nih anak sma, anak muda”

“lo kuliah jalur akselerasi aja gausah sok tua” balas raja

“ih, masi juga mudaan i daripada u”

“gua april, lo kapan?” tanya raja mengalihkan topik

“desember” “so..”

“gaboleh” ucap raja yang melihat abigail berusaha kembali mengganti channel radionya

“huh” “seriously just tell me whats happen then i can change the radio”

“nothing”

“i know you lied” “bitha? shes like you, no need to worry about leon” “you know, he just her ex who is far if compared with you so..” abigail menggantingkan pembicaraannya

“PROBLEM SOLVED SO LEMME CHANGE THE RADIO”

“i said no” ucap raja kembali menepis tangan abigail

“what else?” “you know ja, my dad was said when you feeling down dont listen to sad songs, listen to happy songs so you will be happy too” jelas abigail

“lo deket ya sama papa lo”

“thats really out of the topic but, not really” jawab abigail sembari memalingkan pandangannya yang semula pada raja menuju jendela disebelah kirinya “how bout you?”

“bokap gua siapa aja gua gatau” ucap raja yang membuat keadaan mobil saat ini sedikit awkward

“sorry”

“its fine, lo kan gatau”

“dibilang gatau ternyata segaenak itu ya ja” “now i feel you”

“stop” “panas panas gini enaknya makan ice cream tau” “want some? i pay” ucap abigail yang tak kunjung direspon raja

“hows that sounds?” tanya abigail memastikan

“not bad” jawab raja yang bergegas memakirkan mobilnya di depan indoapril dan langsung keluar tanpa sepengatahuan abigail

“of course, who the hell can resist ice cream?” “wait what, I SAID I PAID SO AT LEAST WAIT FOR ME!!”

© kalanotes “abis dighosting sama yang mana lagi?” tanya bitha berusaha memulai obrolan dengan leon

leon tertawa singkat “gaada topik awal yang lebih bagus?”

“banyak sih” “tapi lucu aja ga sih, yang biasanya ngeghosting sekarang giliran dighosting”

leon tak menjawab, yang membuat suasana kembali canggung

beberapa menit berlalu masih dengan keheningan, tak ada yang berniat untuk membuka pembicaraan lagi hingga leon memutuskan untuk menyambungkan bluetooth ponselnya ke bluetooth radio mobilnya dan menyetel playlist kesukaannya *ralat kesukaan mereka berdua

“selalu ya get you on repeat” ujar bitha

“of course”

“btw, lo kenal ratu darimana deh?”

“dari bimbel”

“wait lo bimbel sekarang?” “wow” ucap bitha yang kini menoleh 90 derajat pada leon

“why?”

“gapapa” “ada perubahan ya seengganya” “yang dulunya ngeghosting sekarang dighosting, yang dulunya disuruh bimbel setengah mati gamau sekarang udah mau” ujar bitha sembari mengikuti alunan lagu saat ini

“tapi banyak yang ga berubah juga” “like your favorite dolce and gabbana perfume” “your favorite shirt, ini kemeja yang waktu itu gue pilihin di zara trus lo gamau trus gue beliin diem diem and i gave it to you again on your birthday, kan?” “trus pas lo pake sekali jadi suka and you use it so often” “and your favorite shoes, its a gift from your mom, right?” “oh, your taste is still the same” lanjutnya

“my taste of girlfriend is still the same too” sambung leon yang memecah fokus bitha dengan lagu dan membuatnya menoleh lagi, ia menaikkan sebelah alisnya

“like you”

© kalanotes Terdengar ketukan dari luar pintu apart raja, “masuk” ujar raja

Masuklah seorang perempuan yang masih mengenakan seragam hari kamisnya dan dibalut hoodie diluarnya. “KAKAK!” teriak adik raja semasuknya bitha ke dalam apart raja.

“HAII!” balas bitha sembari memeluknya “mana greentea nya kak” pinta adik raja, daren “bocah ya greentea doang cepet” timpal raja

“nih dua sesuai request” ujar bitha sembari menyodorkan dua greentea frappucinno

“YEY! KAKAK BAIK! ga kayak abang pelit”

“bilang makasih dulu” ujar raja

“makasih kak..” ia menggantungkan ucapannya “kak siapa namanya” bisiknya pada raja

“bitha”

“MAKASIH KAK BITHA!” teriaknya sembari kembali ke kamar raja dengan ponsel raja pada tangan kirinya dan segelas greentea pada tangan kanannya

“kok ga ganti baju?” tanya raja begitu bitha melepas hoodienya

“buru-buru tadi, ga sabar mau liat adek lo yang lo bilang jelek” “padahal ganteng tau” jawab bitha

“anak sd jangan digebet”

“siapa juga yang mau gebet” “mending juga gebet kakaknya” ujar bitha yang tak mendapat respon apapun dari yang disebut

“KAK BITHA SINI!” teriak daren dari dalam kamar raja

“boleh?” izin bitha pada raja, takut mungkinafa hal-hal yang tak boleh ia lihat

“masuk aja santai”

Beberapa menit berlalu hingga tiba-tiba terdengar ketukan pintu lagi dari pintu apart raja. Raja bangkit dari duduknya dan membuka pintunya “ngapain?” tanyanya

“paket” ujar perempuan didepannya saat ini, abigail

“sejak kapan lo jadi kurir paket”

“gatau deh ya, kenapa ya tiap i lewat lobby pasti aja ada paket buat u” “u tiap hari belanja apaan aja sih”

“orang bukan gua yang pesen”

“trus”

“my mom”

“i see i see” “wait, itu bukannya sepatu yang tadi dipake bitha ya” ucap abigail sembari menunjuk sepatu yang ia maksud “dia disini?”

“iya di kamar gua”

“ngapain?”

“main”

“what kind of main?”

“main sama adek gua”

“masa?”

“BIGEL!” panggil bitha yang baru keluar dari kamar raja dan melihat abigail didepan

“HAI!!”

Berakhirlah mereka berempat (include daren) menghabiskan waktu di apart raja hingga matahari terbenam

“ini gua berasa jagain tiga bocah dah”

© kalanotes Jam kini menunjukkan pukul empat lewat lima belas menit. Raja keluar dari unitnya dengan kaos hitam polosnya beserta celana pendek abu-abu yang ia kenakan saat tidur semalam, tidak lupa dengan sandal fippernya yang tak kalah hitam disertai warna hijau lime di bagian alasnya.

Raja semulanya ingin bergegas menaiki lift dan mengarah ke unit bitha, namun teralihkan oleh perempuan didepannya yang entah ia pun tak tahu pasti apa yang sedang dilakukannya saat ini.

“lo ngapain sih?” tanya raja pada perempuan tadi. “nyari sinyal, sinyal i tiba-tiba jelek deh” jawabnya, abigail.

“sinyal gua lancar lancar aja, hp lo kali yang jelek”

“sembarangan” ucap abigail sembari masih menaik-naikan ponselnya mencari sumber sinyal

“gua abis ini mau ke lobby, mau ikut gak? biasanya di lobby lancar” ujar raja

“boleh deh boleh”

“AJAAA!” teriak tsabitha begitu keluar dari lift, ia yang menghampiri lantai unit raja

“aja sumpah kamar aku hawanya jadi serem gitu tau, masa tiba-tiba kayak ada angin gitu padahal kan jendela semuanya masi aku tutup” jelas bitha

“AC paling”

“IH TAPI TAPI! tiba-tiba barang nya ada yang geter gitu trus rak nya tiba tiba kaya bunyi gitu tau” sambungnya

“firasat lo doang kali” jawab raja yang sekaligus mengakhiri obrolannya dengan bitha

menyadari adanya orang lain saat ini membuatnya menoleh “bigail?” panggilnya

“eh, hi” sapa abigail

“ngapain?” tanya bitha

“sinyalnya jelek katanya”

“masa si? sinyal aku lancar aja” ucap bitha sembari mengecek ponselnya

“dibilangin hp lo yang jelek” ucap raja pada abigail

“hush” “ke lobby aja, disitu kenceng biasanya sinyalnya” ujar bitha yang direspon abigail dengan tangannya yang

“dibilangin ke lobby aja” timpal raja lagi

“u ngomong mulu deh” balas abigail sebelum akhirnya ia bergegas menuju lift

“lo berani turun ke lobby sendiri?” tanya bitha begitu abigail memasuki lift yang hendak tertutup

“why not?”

“it’s still four am, masi gelap juga”

“berani aja kok” balasnya sebelum akhirnya menekan tombol lift hingga pintu lift tertutup

“aneh kan” ujar raja

“tapi keren tau, berani gitu”


Kini mereka bertiga tengah berada di lobby, sibuk dengan ponsel masing-masing.

“eh jaa nanti di apart aja lagi kan” ujar bitha membuka obrolan

“mau ngapain?” timpal abigail “oh study bareng yang kemarin ya?”

“iyaa, mau ikut?”

“engga ah i bukan anak sma”

“LO SMP?!”

“kuliah”

“HAH?!” “boong”

“beneran, tapi udah biasa si raja aja kaget pas tau i kuliah” “eh tapi kalo u pada mau belajar bahasa jerman call i aja, i bisa bantuin kok” jelasnya

“IH BO- ucapan bitha terpotong oleh raja

“gausah, kebanyakan cewe berisik nanti”

“ih gapapa tau ja, aku juga ga begitu ngerti jerman”

“okay ntar calling aja, minta nomor i ke raja”

“emang nomor u” “nomor u lagi” “nomor lo maksudnya, emang yang mana?”

“yang chat di imess itu loh”