** 181 **
© kalanotes Jam kini menunjukkan pukul empat lewat lima belas menit. Raja keluar dari unitnya dengan kaos hitam polosnya beserta celana pendek abu-abu yang ia kenakan saat tidur semalam, tidak lupa dengan sandal fippernya yang tak kalah hitam disertai warna hijau lime di bagian alasnya.
Raja semulanya ingin bergegas menaiki lift dan mengarah ke unit bitha, namun teralihkan oleh perempuan didepannya yang entah ia pun tak tahu pasti apa yang sedang dilakukannya saat ini.
“lo ngapain sih?” tanya raja pada perempuan tadi. “nyari sinyal, sinyal i tiba-tiba jelek deh” jawabnya, abigail.
“sinyal gua lancar lancar aja, hp lo kali yang jelek”
“sembarangan” ucap abigail sembari masih menaik-naikan ponselnya mencari sumber sinyal
“gua abis ini mau ke lobby, mau ikut gak? biasanya di lobby lancar” ujar raja
“boleh deh boleh”
“AJAAA!” teriak tsabitha begitu keluar dari lift, ia yang menghampiri lantai unit raja
“aja sumpah kamar aku hawanya jadi serem gitu tau, masa tiba-tiba kayak ada angin gitu padahal kan jendela semuanya masi aku tutup” jelas bitha
“AC paling”
“IH TAPI TAPI! tiba-tiba barang nya ada yang geter gitu trus rak nya tiba tiba kaya bunyi gitu tau” sambungnya
“firasat lo doang kali” jawab raja yang sekaligus mengakhiri obrolannya dengan bitha
menyadari adanya orang lain saat ini membuatnya menoleh “bigail?” panggilnya
“eh, hi” sapa abigail
“ngapain?” tanya bitha
“sinyalnya jelek katanya”
“masa si? sinyal aku lancar aja” ucap bitha sembari mengecek ponselnya
“dibilangin hp lo yang jelek” ucap raja pada abigail
“hush” “ke lobby aja, disitu kenceng biasanya sinyalnya” ujar bitha yang direspon abigail dengan tangannya yang
“dibilangin ke lobby aja” timpal raja lagi
“u ngomong mulu deh” balas abigail sebelum akhirnya ia bergegas menuju lift
“lo berani turun ke lobby sendiri?” tanya bitha begitu abigail memasuki lift yang hendak tertutup
“why not?”
“it’s still four am, masi gelap juga”
“berani aja kok” balasnya sebelum akhirnya menekan tombol lift hingga pintu lift tertutup
“aneh kan” ujar raja
“tapi keren tau, berani gitu”
Kini mereka bertiga tengah berada di lobby, sibuk dengan ponsel masing-masing.
“eh jaa nanti di apart aja lagi kan” ujar bitha membuka obrolan
“mau ngapain?” timpal abigail “oh study bareng yang kemarin ya?”
“iyaa, mau ikut?”
“engga ah i bukan anak sma”
“LO SMP?!”
“kuliah”
“HAH?!” “boong”
“beneran, tapi udah biasa si raja aja kaget pas tau i kuliah” “eh tapi kalo u pada mau belajar bahasa jerman call i aja, i bisa bantuin kok” jelasnya
“IH BO- ucapan bitha terpotong oleh raja
“gausah, kebanyakan cewe berisik nanti”
“ih gapapa tau ja, aku juga ga begitu ngerti jerman”
“okay ntar calling aja, minta nomor i ke raja”
“emang nomor u” “nomor u lagi” “nomor lo maksudnya, emang yang mana?”
“yang chat di imess itu loh”