rejection

© kalanotes “so what are we gonna talk about?” tanya bitha sesampainya di unit raja, mereka gini berada di ruang tengahnya

“lo masih marah?”

“gue harus bilang berapa kali sih ja? gue ga marah”

“tapi orang normal juga kalo tau sikap lo akhir-akhir ini pasti bakal ngira lo lagi marah”

“ga marah ajaa” “gue cuma bingung” jelas bitha “lo tau kan apa yang gue bingungin?” lanjutnya

“itu kan bukan salah gua, kenapa yang lo diemin malah gua?” raja kini mulai memberanikan diri berbicara dengan nada agak tinggi

“gua ga diemin lo doang, gua juga diemin bokap nyokap gue kok”

“trus? setelah lo diemin orang orang lo dapet jawaban dari kebingungan lo? engga kan?”

“ya ngga….. belum”

“i miss you” “i miss you call me ajaa” “i miss your capslock chat, morning text, midnight stories”

“gua gasuka sikap lo sekarang” lanjutnya

“gue ga minta lo suka sikap gue ke lo sekarang, karena dasarnya gue nya aja lo ga suka gimana bisa suka sikapnya” balas bitha

“kata siapa gasuka?”

“kata gue barusan, kata lo di chat juga ada banyak perlu gue screenshot?”

“gua pernahnya bilang gamau sama lo”

“apa bedanya? ajaa gamungkin kan bilang gitu ke cewe yang ajaa suka?”

“feelings can change, bi”

“so?”

“i like you”

“you said you like me just because you want me to go back to how i used to be? you dont want me to leave you alone? you dont want to let me go but you also dont want to be with me, right?” “iya kan ja?”

“you’re the one who liked me first, you're the one who chased me first, now you managed to make me do the same thing but why did you refuse me to confess?”

“we both know how it will ended, and it doesn't match with the ending i thought at first” “lagian kenapa coba harus mami lo”

“trus lo nyalahin nyokap gua?”

“trus lo nyuruh gue nyalahin siapa? papa gue?”

“ya jangan salahin mami gua lah”

“trus nyalahin siapa? pak satpam apartmen?” bitha kini bangkit dari duduknya, mengobrol dengan raja setelah sekian lama mereka saling diam memang bukan pilihan yang tepat “gue balik ya” pamitnya

“bi”

“gapapa kalo lo masih marah sama gua sekarang” “tapi kalo kita ga ketemu lagi lo jangan tambah marah sama gua ya?”