Him

© kalanotes Langit mulai gelap, kembang api mulai bermunculan, menghiasi langit malam sebagai perayaan pergantian tahun.

Bitha duduk disalah satu kursi restoran hotel bagian luar yang langsung mengarah pada pantai, ia dengan dirinya sendiri.

Ia tengah fokus memainkan ponselnya, padahal yang ia lakukan hanya membuka tutup instagram dan whatsapp, tanpa adanya notif apapun, ia berusaha menyibukkan diri.

Aneh, harusnya malam tahun baru dihabiskan dengan bersenang-senang dengan teman, keluarga, namun bitha lebih memilih duduk sendiri, ya walaupun memang ramai orang berlalu lalang disekelilingnya.

Memutuskan untuk mematikan ponselnya karena tidak terlalu berguna juga untuk saat ini, yang ia butuhkan adalah seseorang untuk menemaninya menikmati langit penuh kembang api malam ini. Padahal sudah diajak leon dan abigail namun ia terlalu malas jika harus ke tengah pantai.

Beberapa saat pandangannya terfokus pada langit malam tiba-tiba ia merasa seseorang mendekatinya dan benar saja, tiba-tiba saja matanya ditutup dengan kedua telapak tangan oleh seseorang yang ia tak yakin jelas siapa

“leon ini pasti lo ya” bitha mulai menebak nebak siapa pelaku yang tengah menutup matanya saat ini

“kalo ga bigel pasti nih” “buka ih”

“le ini pasti lo kan, buka dong gue lagi males bercanda”

“i..ni.. tangan orang kan” bitha yang sedaritadi hanya berbicara seorang diri mulai meragukan apakah yang menutup matanya saat ini benar-benar manusia atau..

pelaku yang menutup mata bitha begitu mendengar perempuan dihadapannya ini mulai melantur pun memutuskan untuk melepas kedua telapak tangannya dari mata bitha “ajaa?”

“ga asik lo, masa leon abigail doang yang disebut” “emang ga ngenalin gua?” raja yang semula duduk dihadapan bitha berpindah posisi menjadi disampingnya

bitha tak kunjung menjawab, pandangannya masih terfokus pada laki-laki disebelahnya saat ini “ini bukannya hoodie biru yang sama yang dipake-

“iya” “itu gua, yang duduk sebelah lo, yang ngedm lo pake akun kosonhan, yang ngembaliin airpods lo”

“ajaa ngapain sok misterius gitu sih, ngapain coba segala pake akun kosongan” “pake ganti nama segala lagi jadi je sbstn blablabla”

“lah itu kan emang nama gua” “je dari rajendra, sbstn dari sebastian cuma disingkat”

“ya aku mana mikir sampe situ ja” balas bitha yang sekaligus menutup perbincangan mereka sesaat

“udah? jadi yang waktu itu bilang gabakal ketemu lagi boong doang kan?” ucap bitha dengan nada sedikit meledek

“tapi kalo kita ga ketemu lagi lo jangan tambah marah sama gua ya, halah” “nyebelin” bitha menirukan persis bagaimana nada raja saat mengucapkan kalimat tersebut di pertemuan terakhir mereka yang diakhiri dengan memukul raja pelan

“emang maunya beneran ga ketemu lagi?”

“ya ngga lah”

“gamau ketemu lagi?”

“YA MAU AJAA!” balas bitha dengan sedikit meninggikan nadanya

Raja mulai mengeluarkan airpodsnya, membuka dan memasangkannya sebelah pada telinga bitha “ngapai-

“ssstt, pake aja”

Terputarlah beberapa lagu dari playlist yang tak asing ditelinga bitha “ini kayak playlist”

“iya ini playlist lo, yang persiapan jadi raja’s gf” “gua minta ga dikasih, yaudah gua cari aja trus nemu, hebat kan gua” jelas raja dengan nada bangganya, bitha tak membalasnya, ia hanya memandang laki-laki disampingnya ini lekat, laki-laki yang ia harapkan akan menghabiskan waktu bersamanya pada akhir tahun di bali, namun siapa sangka? walaupun tidak sesuai dengan harapannya, setidaknya ia masih bisa menikmati malam pergantian tahun with her favorite boy

“apa wish lo buat next year?” tanya raja membuka obrolan lagi

bitha yang masih larut dalam lagu lovers by Anna of the North tak kunjung menjawab pertanyaan raja barusan

“banyak sih, cuma yang paling paling penting i wish i will not attached to the person who ultimately can’t be with me” jawaban yang cukup membuat raja paham siapa yang ia maksud dalam kalimatnya barusan

“kalo ajaa apa?”

“i wish my mom will decide to stay as a single parent and not have anything to do with my crush’s dad, so i can date her” jelas raja dengan senyuman paling lebar yang pernah bitha lihat darinya

“who’s that girl?” bitha kini mengubah posisi duduknya menjadi berhadapan dengan raja, walaupun ia sudah bisa menebak siapa yang dibicarakan raja saat ini namun ia tetap ingin memastikannya

“the girl in front of me right now” ucap raja bersamaan dengan berakhirnya lagu lovers dan jam tepat menunjukkan pukul 00.00

Dapat didengar bunyi kembang api yang semakin kencang dan bersamaan yang mungkin dapat mengagetkan beberapa orang, namun tidak dengan raja dan bitha yang saat ini masih dengan airpods sebelah telinganya

“happy new year Mr. King Sebastian”

“happy new year too, Ms. Queenara” he stares at the girl in front of him right now, says happy new year, then kisses her forehead