Her day

© kalanotes Setelah menyelesaikan “urusan” nya raja memutuskan untuk menuju tempat cuci mobil yang kemarin ia datangi dengan bitha, bukan untuk mencari bitha, tujuannya hanya untuk mencuci mobilnya yang sudah sangat kotor, ia bahkan lupa harus mencari bitha.

Namun sesampainya disana, dilihatnya satu mobil yang tak asing baginya “mirip mobil bitha” gumamnya.

Tak kunjung menuju ruang tunggu, pandangannya masi terfokus pada mobil tadi menunggu pemiliknya menghampiri mobilnya, hingga dilihatnya seorang perempuan yang tak lebih tinggi dirinya, dengan apple watch pink ditangan kirinya dan menggemgam ponsel dengan case pink polos pada tangan kanannya benar benar ciri khas bitha, pikirnya.

“pasti bitha” yakinnya sesaat sebelum dihampirinya mobil tersebut tanpa basa basi ia pun membuka pintu depan sebelah kiri mobil dan langsung masuk ke dalam, yang membuat pemilik mobil kaget dan hampir memukulinya.

“ih ajaa, aku kira siapa tau”

“ajaa mau ngapain?” tanya bitha begitu laki laki disampingnya mulai mendekatkan wajahnya

“kok mata lo bengkak?”

“hah? masa sih” jawab bitha yang langsung membuka camera pada ponselnya dan berkaca

“abis nangis ya?” tanya raja yang saat ini tengah mendekatkan wajahnya pada bitha

bitha yang saat ini sedang not in the good mood dengan tak sengaja malah mendorong kasar kepala raja agar menjauh darinya

Raja yang dibuat bingung kini hanya menatap gadis disampingnya, enggan bertanya apa yang terjadi padanya “ajaa mending keluar dulu deh” ujar bitha

Yang disuruh pun segera menurutinya, raja keluar dari mobil bitha namun bukan meninggalkannya melainkan beralih membuka pintu mobil sebelah kanan.

Kini posisinya setengah jongkok sembari menatap gadis didepannya yang sedari tadi hanya menundukkan kepalanya “look at me”

Bitha menurut, kini arah pandangannya fokus pada laki-laki dihadapannya, semakin lama ia tatap matanya malah mengingatkannya pada ayahnya yang malah membuatnya kembali meneteskan air mata

“hey” panggil raja dilanjutkan dengan memeluk gadis dihadapannya ini, ia tak tau harus mulai bertanya darimana namun pelukan mungkin akan membuatnya lebih baik, pikirnya

••• Kini posisi mereka berdua kembali ke dalam mobil, bitha tetap di kursi pengemudi dan raja di sebelah kirinya.

Merasa belum siap menceritakan kronologi sebenarnya, bitha hanya menunjukkan roomchat whatsappnya dengan papanya pada raja, yang cukup membuat raja paham apa yang terjadi

“bener ya yang ajaa bilang kemarin, jangan bahas hal yang belum pasti kejadian” “eh malah pisah beneran” ucap bitha dengan nada pasrah

“im sorry for hear that” ucapan terakhir raja sekaligus menutup obrolan mereka sesaat, raja tak tahu harus bagaimana ia bukan tipe yang pandai menghibur orang lain

“kenapa lagi?” tanya raja begitu melihat gads disampingnya menunduk

“bingung, takut, capek” “bingung harus milih siapa, takut kalo keduanya ga peduliin aku lagi, capek sendirin” jelasnya

Sekali lagi raja bukan orang yang paham tentang ini, ngehibur juga bingung gimana

“mau kemana abis ini?” tanyanya memberanikan diri memulai obrolan lagi

Yang ditanya hanya menaikkan kedua bahunya “ikut gua yuk”

“ngapain?”

“spend weekend? weekend jangan diisi sama nangis terus bi”

“kemana?”

“wherever you want, i’ll drive and treat you” “anggap today is your day”

“trus mobil aja?”

“tinggal bilang aku ambil nantian” “bentar ya”


“mau kemana lagi?” tanya

“bershka!!” jawab bitha dengan nada semangatnya

“masih mau shopping?”

“ajaa udah capek ya?” balas bitha begitu melihat wajah raja yang nampaknya kelelahan “engga”

“tapi muka ajaa keliatan capek, belanjaannya keberatan ya? makanya ih aku bilang sini bagi dua” bitha mengambil paksa sebagian shopping bag di tangan kanan raja namun ditahan olehnya “gausah bi”

“yaudah pulang aja yuk”

“jangan” “gua aja blom ada bayarin lo apa apa” ujar raja

“gausah ajaa kan aku ga minta”

“kan gua yang mau” jelasnya

“yaudah makan aja gimana?”

“mau sushi?”

“MAU!! AYO!!” jawab bitha dengan semangatnya dan menarik sebelah tangan raja agar mempercepat langkahnya

Sesampainya mereka ditempat “aku mau pesen- ucapan bitha terpotong oleh raja yang sudah ingat dengan pesanan bitha saat pertama kali makan sushi bersamanya “kanimayo tobikko maki kan?” tebaknya

“hehehe inget aja”

“empat ya?” tawar raja

“ga kebanyakan kan mau pesen yang lain juga?” tanya bitha mengetahui mereka berdua sama sama bukan tipe orang yang makannya banyak

“gua juga suka” balas rana

“mau salmon?”

“boleh”

“salmon doang atau salmon mentai?”

“mentai”

“mau katsu?”

“terserah”

“edamame?”

“ga sekalian semua menu disini ajaa tawarin ke aku?”

“maunya gitu sih” jawab raja dengan santainya sembari membolak balikan menu dihadapannya

“ngaco”

CEKREK!!

“ngapain?”

“foto lo”

“ih ulang tadi jelek blom siap” bitha berusaha mengambil ponsel raja namun ditahan oleh pemiliknya “udah cantik kok”

“gua mau bikin appreciation snap” “coba cek ig”