280

© kalanotes “kayanya gaada orang deh” ucap abigail sesampainya ia dan leon dirumah bitha

“tau darimana” balas leon yang pandangannya masih fokus pada area sekitar didepan rumah bitha

“feeling aja” jawab abigail dengan santainya

“feeling dipercaya, buktiin”

“okay” “permisi!” teriak abigail dari luar gerbang rumah bitha

“halo!” “bonjour!” teriak abigail terus menerus namun nihil tak mendapat respon dari teriakannya

“see, nobodys home so berarti dia ditempat lain” ucap abigail sembari berjalan kembali ke arah mobil leon diikuti pemiliknya

“tadi chat gua ke bitha udah diread tapi ga dijawab” ucap leon sesampainya mereka berdua didalam mobil

“then? kenapa ga chat lagi?”

“you know kadang orang orang kalo udah kebiasaan pake wi-fi tuh suka lupa isi paketan gitu kan, nah kebetulan gua masuk ke dalam golongan orang orang itu jadi-

“bilang aja gapunya kuota” potong abigail yang hanyan dibalas cengiran kecil oleh leon

“i tethering in deh” “namanya yang bigelololol”

“gaada nama yang bagusan dikit apa” protes leon sembari menyambungkan ponselnya pada hospot abigail

“gausah protes deh, udah bagus dikasih”

“raja udah bales chat gua nih”