#269
© kalanotes “sorry kak” ucap rere sesampainya matteo ke dalam mobil
“sorry buat?” tanya matteo
“sorry tadi aku maksa ngambil kunci mobil kakak” jawab rere dengan formalnya
“gapapa, btw santai aja kali gausah pake kak segala beda dua tahun doang” balas nya
“ya tetep aja ga sopan jatohnya” ujar rere
Keadaan hening sejenak, matteo mengemudikan mobilnya perlahan sebelum hendak menanyakan alamat rere
“ini mau balik kan?” tanya matteo memastikan
rere mengangguk cepat “lurus aja dulu nanti aku kasi tau belok beloknya” jelas nya
Keadaan kembali hening, matteo pun memustukan untuk menyalakan radio mobilnya. Kebetulan lagu yang diputar saat itu adalah happier dari Olivia Rodrigo.
Beberapa menit berlalu, menurut rere lagu-lagu yang diputar di radio sangat cocok dengan suasana hatinya saat ini yang membuat ekspresi sedari tadi tetap sama, hanya menatal kosong kedepan.
“lagi berantem?” tanya matteo berusaha membuka pembicaraan
rere menggeleng pelan “ngga kok” jawab nya
“then? kenapa kabur?”
rere tak kunjung menjawab, kini tatapannya kembali fokus kedepan sembari mendalami lagu yang tengah terputar di radio
“regita emang gitu ya kak?” tanya rere tiba tiba
“gitu gimana?”
“ya gimana ya, selama ini aku kenal regita aku ga pernah pecah gini sama dia cuma gara gara hal sepele” “masa pertemanan aku selama ini sama dia pecah cuma gara gara cowo?” jelas rere
“heksa?” “gara gara dia suka heksa, heksa suka lo, lo suka heksa gitu?” tanya matteo
“aku gak suka heksa” elak rere
“kalo gak suka kenapa marah? kenapa kabur?” “harusnya kalo emang gak suka ya ga bakal jadi masalah dong?”
“kasarannya gini re, misal regita suka gue, gue suka lo, lo nya ga suka gue” “lo bakal marah ga kalo liat regita deketin gue?” lanjut matteo
“ya engga dong, kan ga suka” balas rere
“that’s the point” “kalo lo ga suka heksa ya tinggal lo jauhin, lo gabakal gimana gimana liat regita deketin heksa, kalo emang ga suka ya” jelas matteo
rere terdiam seribu bahasa, tak menggubris penjelasan matteo barusan
“lo tuh sebenernya suka, tapi gengsi ngakuin kan? ditambah lo tau regita juga suka sama heksa” lanjut matteo
“sotoy” jawab rere berusaha mengalihkan pembicaraan
matteo menatapnya sejenak, “kalo kata gua lo tetep maju aja sih re” “karena at the end yang paling penting itu siapa yang heksa suka, kalo dia suka nya sama lo mau regita jungkir balik juga dia tetep bakal milih lo”
“udah daripada pusing mikirin mereka mending ngopi, mau?” tawar matteo
“aku ga ngopi kak”
“starbucks aja, drive thru gimana?” tawar matteo lagi
“bole deh”