#237

© kalanotes Tak memakan waktu lama, kini heksa telah berada di depan rumah rere.

Ia segera turun dari motor sportnya, tak lupa mengetuk pintu dahulu sebelum akhirnya menerobos masuk ke dalam rumah rere karena tak ada satupun yang membukakan nya pintu.

“sopan masuk ga permisi dulu?” ucap rere begitu menyadari kehadiran heksa

“baru juga masuk” “lagian daritadi gua ketok ketok gaada yang bukain” respon heksa

Heksa yang sedari tadi masih berdiri kini beranjak duduk tepat di sofa depan rere, gak berani langsung disampingnya takut dipukul.

“serem banget sih natapnya” ujar heksa “gua gak suka regita” lanjutnya

“yang bilang lo suka regita juga siapa” jawab rere

“gua tadi dipaksa doang sumpah” jelas heksa “ga nanya” “emang gamau tau?” tanya heksa yang hanya dibalas dengan gelengan singkat oleh rere

“masa sih?” ujar heksa sembari memberanikan diri berpindah duduk tepat ke samping rere

Rere tak menggubris heksa, ia fokus menjauhkan dirinya dari laki laki disampingnya saat ini

“lo ngapain sih sebenernya kesini” tanya rere dengan ekspresi kesalnya

“ya mau ngejelasin lah, klarifikasi” “biar lo ga salah paham, gua tau lo marah” jelas heksa

“sotoy lagian kalo salah paham pun kenapa deh, marah juga gue gaada hak” “gue bukan siapa siapa lo” balas rere

“yaudah ayo jadi siapa siapa gua” ujar heksa sembari mendekatkan wajahnya pada rere

“lagi free gak?” ucap heksa tiba tiba “kenapa?”

“pengen ciuman” jawab heksa santai namun berhasil membuatnya mendapat tamparan keras dari rere

“PULANG GA LO!” usir rere

“BARU JUGA LIMA MENIT!” teriak heksa

“KAN KESINI KATANYA BUAT KLARIFIKASI DOANG KAN UDAH KELAR YAUDAH BALIK!” ujar rere

“ya tap- pembicaraan keduanya terpotong oleh notif whatsapp dari ponsel rere, tertera disana notif tersebut berasal dari regita