** 166 **
© kalanotes Raja tengah membereskan barang belanjaannya dan bergegas keluar dari minimart tersebut namun tiba tiba seseorang menghampirinya.** “Entschuldigung, weißt du, wo das kalte Getränk ist?” ** (Maaf, apakah Anda tahu di mana minuman dingin?)
Raja yang sama sekali tak paham pun hanya mengalihkan pandangannya ke arah kasir sejenak berharap orang di hadapannya saat ini segera menjauh, namun nihil yang terjadi malah ** “Wissen Sie?” ** (kamu tahu?) ia tetap berusaha bertanya pada raja yang saat ini dibuat makin bingung
** “brauchst du Hilfe?” ** (apakah kamu memerlukan bantuan?) bukan raja yang menjawabnya, namun seorang perempuan yang entah sejak kapan berdiri dibelakang raja dan mengobrol singkat dengan wanita tadi.
“sama sama” ucap perempuan tadi yang kini berjalan beriringan dengan raja
“lo orang indo?” tanya raja sedikit tak percaya
“kenapa? muka i ga kaya orang indo ya?” tebak perempuan tadi yang direspon anggukan oleh raja
“blasteran?” tanya raja
“no, cuma lahir dan besar di german”
“ohhhh” ucap raja sembari mengangguk singkat “btw thanks ya?” raja menggantungkan kalimatnya
“bi”
“bi?” ulang raja
“abigail”
“lo baru pindah ke indo, bi?” tanya raja yang masih tak terbiasa memanggil orang lain dengan ‘bi’ selain tsabitha
“yes, baru kemarin”
“jangan bilang lo yang”
“lo yang semalem nyalain speaker kenceng banget?!”
“lo sok kenal chat chat gua” “dapet no gua darimana coba”
“temen u” “amanda gitu kalo ga salah” jawab abigail yang hanya direspon oleh anggukan singkat lagi oleh raja
“rencana disini SMA dimana?”
“i ga SMA”
“ga sekolah?”
“no, udah kuliah”
“bercanda lo”
“i ga bercanda, seriusan”
“muka lo gaada muka muka anak kuliah” ujar raja
“thanks secara ga langsung u bilang i masi muda kan” “i ikut kelas akselerasi 2 kali” jelas abigail
“pantesan”
“btw, ur name?”
“raja”
“raja” ulang abigail sembari mengangguk-anggukan kepalanya “ratunya mana?”